Selasa, 18 Juni 2013

REFLEKSI "The FOURTH DIMENSION _ By Marsigit"



Secara berurutan, dimensi satu sampai empat ialah titik-bidang-ruang-waktu dan spiritual. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai dimensi ke empat berdasarkan pandangannya masing-masing. Menurut Oldani, dua alam semesta, jika mereka berpotongan, akan berpotongan di bidang, hal ini adalah masuk akal karena dua garis berpotongan pada titik, dua bidang berpotongan pada garis, sehingga dua alam semesta berpotongan di bidang. Kemudian ia melihat dari dimensi ke empat, setiap titik dalam objek tiga dimensi akan terlihat, satu hal lain, objek dimensi empat pada alam semesta kita akan muncul sebagai objek tiga dimensi dengan bentuk dan warna yang berubah karena melewati alam semesta. Saat melewati alam, objek itu akan menyusut ke titik dan menghilang. Sedangkan masyarakat Jawa mendefinisikan dimensi empat dari sudut pandang spiritual yaitu mengenai hubungan manusia dengan tuhan dalam dimensi ruang dan waktu.

REFLEKSI "Elegi Menggapai "Ontological Foundation of Mathematics"



Ontologi adalah ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis, sifat menjadi, keberadaan, serta kategori dasar keberadaan dan hubungan mereka. Beberapa aspek ontologi pada ilmu matematika yaitu metodis, sistematis, koheren, rasional, komprehensif, radikal, universal.
Terdapat dua kelompok pendapat tentang matematika diantaranya:
1.    Beberapa teori cenderung untuk berfokus pada praktek matematika dan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kerja yang sebenarnya dari matematikawan sebagai kelompok sosial.
2.    Lainnya mencoba untuk membuat ilmu kognitif matematika, berfokus pada kognisi manusia sebagai asal keandalan matematika ketika diterapkan ke 'dunia nyata'. Dari dua pendapat itu muncul beberapa opini dari ilmuwan-ilmuwan seperti Plato, Aristoteles, Leibniz, Frege, Rusell dan lainya.

REFLEKSI "METAPHYSICS_By Marsigit"



Menurt Kant, seluruh sistem metafisika terdiri dari empat bagian utama:
1. Ontologi;
2. Rasional Fisiologi;
3. Rasional kosmologi, dan
4. Teologi rasional.
Kant juga menyatakan bahwa aturan pemahaman tidak hanya benar secara apriori, tetapi bersumber dari semua kebenaran, yaitu sesuai dengan kognisi kita dengan benda-benda yang ada di muka bumi ini.

REFLEKSI "Elegi Menggapai "Axiology of Mathematics"

Dr. Robert S. Hartman menyatakan bahwa nilai merupakan suatu fenomena atau konsep dan nilai apapun yang ditentukan oleh sejauh mana untuk memenuhi maksud dan maknanya. Dimensi nilai selalu disebut sebagai konsep nilai intrinsik, nilai ekstrinsik dan nilai sistemik. Empat dimensi dalam nilai matematika yaitu nilai makna, nilai keunikan, nilai tujuan, dan nilai fungsi.

REFLEKSI "Elegi Pemberontakan Para Sombong"

Sombong merupakan sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Kita dapat dikatakan sebagai orang yang sombong apabila memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, suka membangkang, takabur, dan bangga kepada diri sendiri secara berlebihan. Tetapi sombong dapat bermanfaat apabila kita menempatkannya pada situasi yang tepat, seperti yang terdapat pada tulisan di atas, yaitu menolak ajakan teman untuk melakukan perbuatan maksiat. Maka sombong yang demikian sangatlah bermanfaat, karena menghindarkan kita dari perbuatan Syaitan yang terkutuk.

REFLEKSI "Elegi Pemberontakan Para Etik dan Estetika"



Dari artikel di atas dijelaskan bahwa etik adalah mengenai benar dan salah, sedangkan estetika adalah mengenai baik dan buruk. Secara Epistemologis adalah salah jika kita bertindak tanpa mengetahui hakekat atau konsep yang kita lakukan. Tetapi secara etik dan estetika, adalah benar jika anak kecil bertindak sesuai dengan petunjuk atau arahan dari orang tuanya, walaupun anak kecil itu tidak mengetahui konsepnya. Etik dan estetika tertinggi adalah etik dan estetika absolut yaitu etik dan estetika milik Allah swt. Manusia hanya mampu berusaha menggapainya saja. Maka kita harus senantiasa berdoa dan memohon petunjuk Allah swt.