Secara berurutan, dimensi satu
sampai empat ialah titik-bidang-ruang-waktu dan spiritual. Para ahli
mengemukakan pendapatnya mengenai dimensi ke empat berdasarkan pandangannya
masing-masing. Menurut Oldani, dua alam semesta, jika mereka berpotongan, akan
berpotongan di bidang, hal ini adalah masuk akal karena dua garis berpotongan
pada titik, dua bidang berpotongan pada garis, sehingga dua alam semesta
berpotongan di bidang. Kemudian ia melihat dari dimensi ke empat, setiap titik
dalam objek tiga dimensi akan terlihat, satu hal lain, objek dimensi empat pada
alam semesta kita akan muncul sebagai objek tiga dimensi dengan bentuk dan
warna yang berubah karena melewati alam semesta. Saat melewati alam, objek itu
akan menyusut ke titik dan menghilang. Sedangkan masyarakat Jawa mendefinisikan
dimensi empat dari sudut pandang spiritual yaitu mengenai hubungan manusia
dengan tuhan dalam dimensi ruang dan waktu.
Blog ini berisi Refleksi Online yang merupakan tugas mata kuliah Matematika Dasar 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sumber: www.powermathematics.blogspot.com
Selasa, 18 Juni 2013
REFLEKSI "Elegi Menggapai "Ontological Foundation of Mathematics"
Ontologi adalah ilmu yang
mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis, sifat menjadi,
keberadaan, serta kategori dasar keberadaan dan hubungan mereka. Beberapa aspek
ontologi pada ilmu matematika yaitu metodis, sistematis, koheren, rasional,
komprehensif, radikal, universal.
Terdapat dua kelompok pendapat
tentang matematika diantaranya:
1.
Beberapa teori cenderung untuk berfokus pada
praktek matematika dan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kerja
yang sebenarnya dari matematikawan sebagai kelompok sosial.
2.
Lainnya mencoba untuk membuat ilmu kognitif
matematika, berfokus pada kognisi manusia sebagai asal keandalan matematika
ketika diterapkan ke 'dunia nyata'. Dari dua pendapat itu muncul beberapa opini
dari ilmuwan-ilmuwan seperti Plato, Aristoteles, Leibniz, Frege, Rusell dan
lainya.
REFLEKSI "METAPHYSICS_By Marsigit"
Menurt Kant, seluruh sistem metafisika terdiri dari empat
bagian utama:
1. Ontologi;
2. Rasional Fisiologi;
3. Rasional kosmologi, dan
4. Teologi rasional.
Kant juga menyatakan bahwa aturan pemahaman tidak hanya benar secara apriori, tetapi bersumber dari semua kebenaran, yaitu sesuai dengan kognisi kita dengan benda-benda yang ada di muka bumi ini.
1. Ontologi;
2. Rasional Fisiologi;
3. Rasional kosmologi, dan
4. Teologi rasional.
Kant juga menyatakan bahwa aturan pemahaman tidak hanya benar secara apriori, tetapi bersumber dari semua kebenaran, yaitu sesuai dengan kognisi kita dengan benda-benda yang ada di muka bumi ini.
REFLEKSI "Elegi Menggapai "Axiology of Mathematics"
Dr. Robert S. Hartman menyatakan
bahwa nilai merupakan suatu fenomena atau konsep dan nilai apapun yang
ditentukan oleh sejauh mana untuk memenuhi maksud dan maknanya. Dimensi nilai
selalu disebut sebagai konsep nilai intrinsik, nilai ekstrinsik dan nilai
sistemik. Empat dimensi dalam nilai matematika yaitu nilai makna, nilai
keunikan, nilai tujuan, dan nilai fungsi.
REFLEKSI "Elegi Pemberontakan Para Sombong"
Sombong merupakan sifat tercela
yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Kita dapat dikatakan sebagai orang yang
sombong apabila memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, suka membangkang,
takabur, dan bangga kepada diri sendiri secara berlebihan. Tetapi sombong dapat
bermanfaat apabila kita menempatkannya pada situasi yang tepat, seperti yang
terdapat pada tulisan di atas, yaitu menolak ajakan teman untuk melakukan
perbuatan maksiat. Maka sombong yang demikian sangatlah bermanfaat, karena
menghindarkan kita dari perbuatan Syaitan yang terkutuk.
REFLEKSI "Elegi Pemberontakan Para Etik dan Estetika"
Dari artikel di atas dijelaskan
bahwa etik adalah mengenai benar dan salah, sedangkan estetika adalah mengenai
baik dan buruk. Secara Epistemologis adalah salah jika kita bertindak tanpa
mengetahui hakekat atau konsep yang kita lakukan. Tetapi secara etik dan
estetika, adalah benar jika anak kecil bertindak sesuai dengan petunjuk atau
arahan dari orang tuanya, walaupun anak kecil itu tidak mengetahui konsepnya.
Etik dan estetika tertinggi adalah etik dan estetika absolut yaitu etik dan
estetika milik Allah swt. Manusia hanya mampu berusaha menggapainya saja. Maka
kita harus senantiasa berdoa dan memohon petunjuk Allah swt.
Langganan:
Postingan (Atom)