Kamis, 21 Februari 2013

Refleksi : Problem Utama Inovasi Pembelajaran (Matematka) pada PLPG dan Sertifikasi Guru


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam melaksanakan tugasnya, tentu ada saja permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Baik permasalahan yang berasal dari siswa maupun dari guru itu sendiri. Seorang guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik yaitu berkenaan dengan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat melibatkan siswanya dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan siswa-siswanya. Mengingat banyaknya siswa yang dihadapi oleh guru dengan kemampuan yang beragam tentunya akan sulit untuk dihadapi jika guru tetap menggunakan cara mengajar yang tradisional. Maka dari itu, perlu adanya perubahan metode pembelajaran tradisional menjadi metode pembelajaran inovatif. Komponen pembelajaran inovatif meliputi diskusi, latihan, investigasi, kerja praktek/laboratorium,dan eksposisi. Komponen-komponen tersebut dapat mengembangkan potensi siswa. Apabila komponen-komponen tersebut telah ada dalam kegiatan pembelajaran maka artinya pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa. Agar hal tersebut dapat terwujud, guru perlu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya agar menjadi guru yang berkompeten dengan cara mengikuti program PLPG dan PPG.
Pertanyaan : Apakah semua guru yang telah mengikuti program PLPG dan PPG dapat dikatakan sebagai guru yang profesional? Lalu bagaimana dengan guru yang tidak mengikuti program tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar