Minggu, 24 Februari 2013

Refleksi : Sekolah Bertaraf Internasional

Sekolah RSBI bisa menjadi sekolah SBI apabila telah mempunyai IKKT (Indikator Kerja Kunci Tambahan) dari pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan. Pencapaian IKKT tidaklah mudah karena menyangkut berbagai macam komponen yang bertaraf internasional. Salah satu kendala yang dihadapi dalam merubah RSBI menjadi SBI adalah metode pembelajaran yang masih bersifat tradisional. Metode tradisional adalah metode lama yang kurang efektif untuk melayani kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Dalam metode tradisional, pembelajaran berpusat pada guru dan siswa hanya dijadikan sebagai objek. Padahal untuk menjadi SBI, sekolah memerlukan metode pembelajaran yang bertaraf internasional. Metode pembelajaran yang bertaraf internasional adalah metode yang orientasi pembelajarannya berpusat pada siswa. Siswa difasilitasi untuk mengembangkan potensinya. Metode yang digunakan dapat berupa metode diskusi, dimana siswa akan bekerja sama dalam belajar dan dapat mengambil kesimpulan secara mandiri. Pengelolaan kelas dalam RSBI masih cenderung stagnan dan tidak dinamis. Maka diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengelola kelas yang dapat melayani kebutuhan belajar siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Untuk mencapai SBI diperlukan guru yang bertaraf internasional, kepala sekolah yang bertaraf internasional dan siswa yang bertaraf internasional. Guru yang bertaraf internasional mampu mengkomunikasikan pengalaman mengajarnya. Mereka tidak hanya sebatas mengajar tetapi menjadikan mengajar sebagai kegiatan penelitian. Guru yang bertaraf internasional juga harus bersifat akuntabel, sustainabel, dan profesional. Untuk mengembangkan kemampuan guru secara alami, hakiki dan membudaya dalam lingkup sekolah maka perlu mengembangkan Lesson Study di lingkungan sekolah, MGMP, atau daerah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar