Kamis, 21 Februari 2013

Refleksi : Problematika Pembelajaran Matematika di SD


Pembelajaran matematika di SD berpengaruh pada kepribadian siswa karena dalam pembelajarannya matematika tidak hanya belajar tentang bagaimana menjawab soal. Belajar matematika yang dilakukan dengan cara berdiskusi secara kelompok dengan siswa yang lain dapat meningkatkan kemampuan interaksi siswa dan apabila kemampuan interaksi telah berkembang dengan baik maka kepribadian siswa berkembang dengan baik pula. Selain itu, pembelajaran matematika juga menanamkan nilai moral kepada siswa karena pada saat siswa mengerjakan soal secara berkelompok apabila ada soal yang dirasa sulit maka antar anggota kelompok akan saling membantu dalam mengerjakan soal tersebut.
Dalam setiap pembelajaran matematika tentunya diperlukan adanya strategi-strategi maupun trik-trik dalam penyampaian materi agar materi mudah diterima dan dipahami oleh para siswa.
Untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa, guru hendaknya memfasilitasi segala hal yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran berjalan efektif. Guru hendaknya memfasilitasi siswa dengan alat peraga yang memadai agar siswa lebih antusias mengikuti pelajaran dan mempunyai semangat untuk memahami materi yang disampaikan guru.
Matematika di SD adalah matematika yang masih sederhana dan masih bersifat mendasar karena disesuaikan dengan usia siswa yang masih dalam taraf anak-anak dan merupakan bekal untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Dalam menangani berbagai macam latar belakang dan kemampuan siswa, guru hendaknya tidak bersifat deskriminatif dan tidak membeda-bedakan antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Siswa yang pandai perlu mendapat apresiasi dari guru dan siswa yang kurang pandai perlu mendapat motivasi agar terdorong untuk belajar lebih giat.
Dalam memberikan materi kepada siswa yang masih dalam taraf anak-anak dan dari latar belakang maupun kemampuan yang berbeda-beda, guru harus bisa memberikan materi dengan cara yang menyenangkan, misalnya belajar sambil bermain agar para siswa tidak takut dengan matematika karena selama ini matematika masih dianggap sulit dan menakutkan bagi para siswa. Dengan cara semacam ini niscaya secara perlahan akan menghilangkan anggapan bahwa matematika itu sulit.
Dari beragam siswa yang mempunyai latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda tentunya mereka mempunyai bakat dan kreativitas yang berbeda-beda. Kreativitas yang diharapkan muncul misalnya kreativitas dalam mengembangkan rumus matematika. Untuk menyikapi hal tersebut, guru harus memberikan kesempatan kepada para siswa dan tidak membatasi kreativitas para siswa (dalam hal ini matematika) agar kemampuan berpikir siswa berkembang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar