Rabu, 27 Maret 2013

Refleksi: Mathematics and Language 2

Dalam pembelajaran matematika, seorang guru hendaknya tidak memaksakan siswa untuk menyukai pelajaran matematika karena segala sesuatu yang dipaksakan akan memberikan hasil yang tidak baik. Matematika yang dipaksakan akan membuat siswa merasa tertekan dan terbebani. Dengan begitu siswa akan sulit menyerap materi yang diberikan oleh guru. Guru hendaknya mencari suatu solusi agar siswa menyukai matematika dengan kesadaran dirinya tanpa paksaan dari pihak manapun karena pada hakikatnya matematika adalah diri siswa itu sendiri.
Pembelajaran matematika yang terkesan otoriter sudah sepantasnya ditinggalkan. Guru yang tadinya hanya berperan sebagai penceramah dapat diubah perannya sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi segala kebutuhan siswa dalam hal belajar. Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplor gagasan-gagasan yang ada pada dirinya sehingga siswa tidak hanya menerima konsep dari guru akan tetapi siswa juga dapat menemukan dan membangun konsep dengan caranya sendiri. Guru sebagai fasilitator tidak melepaskan siswanya begitu saja. Siswa tetap dalam pengawasan guru, sehingga apabila ada siswa yang salah konsep akan segera diluruskan oleh guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, pembelajaran matematika memerlukan persiapan yang benar-benar matang agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar