Elegi di atas membahas mengenai filsafat. Filsafat meliputi semua yang
ada dan yang mungkin ada. Kehidupan sehari-hari meliputi yang ada dan yang
mungkin ada, maka kehidupan sehari-hari itu adalah filsafat. untuk menerapkan
filsafat dalam kehidupan sehari-hari maka kita harus menggunakan metode
menerjemahkan dan diterjemahkan.
Tujuan mempelajari filsafat adalah untuk bisa menjadi saksi.
Mempelajari filsafat pendidikan matematika untuk menjadi saksi tentang pendidikan
matematika.
3+5=8 bagi filsafat hanya betul jika kita mengabaikan ruang dan waktu.
Tetapi selama kita masih memperhatikan ruang dan waktu maka kita bisa mempunyai
3 buku, 3 topi, dst. 5 pensil, 5 sendok, 5 pertanyaan, dst. Maka kita tidak
bisa mengatakan 3 buku + 5 topi = 8 topi.
Filsafat adalah refleksi. Maka filsafat pendidikan matematika adalah
refleksi terhadap pendidikan matematika, yaitu meliputi refleksi terhadap semua
yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika yaitu meliputi guru,
matematika, murid, ruang, kegiatan, alat dst.
Pantangan dalam belajar filsafat diantaranya: belajar filsafat tidak
boleh sepotong-sepotong. Kalimat-kalimat filsafat juga tidak bisa diambil
sepenggal-penggal. Karena jika demikian maka akan diperoleh gambaran yang tidak
lengkap. Pantangan yang lain yaitu tidak boleh menggunakan filsafat jika tidak
sesuai ruang dan waktunya. Jika kita berbicara dengan anak kecil mengenai
hakekat sesuatu maka kita telah menggunakan filsafat dengan tidak sesuai dengan
ruang dan waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar