Selasa, 21 Mei 2013

REFLEKSI "Elegi Ritual Ikhlas 9: Menggapai Keutamaan Dzikir"

 
“Langkahku adalah dzikir. Ucapanku adalah dzikir. Perjalananku adalah dzikir. Ceramahku adalah dzikir. Presentasi makalahku adalah dzikir. SMS ku adalah dzikir. Bahkan tidurku itu ternyata adalah dzikirku juga. Maka ketika aku berdzikir dengan ikhlas, aku merasakan tiadalah jarak antara diriku dengan Allah SWT”. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan Muhammad Nurikhlas yang merupakan pengalamannya mengenai keutamaan dzikir. Dzikir merupakan sarana mengingat Allah SWT. Dengan berdzikir kita akan dijauhkan dari godaan syetan yang terkutuk. Syetan menginginkan agar Alloh tidak mendapatkan satupun manusia yang bisa bersyukur. Syetan ingin agar manusia berkeluh kesah terus karena keluh kesah adalah pangkal susah dan syukur adalah pangkal tambah nikmat. Maka dari itu kita hendaknya selalu berdzikir agar dijauhkan dari syetan dan dimudahkan segala urusan, baik urusan di dunia maupun urusan di akhirat. Dengan derdzikir, kita akan lebih dekat dengan Allah SWT. Tujuan utama berdzikir ialah agar hati kita bersih. Mengapa hati kita perlu kita bersihkan? Karena hati adalah nafsu dan nafsu adalah perasaan-perasaan yang menguasai manusia. Apabila manusia mengenali perasaannya sendiri maka ia akan mengenal Tuhannya, mengenal Sama’-Bashor-Nya, Qodrat-Irodat-Nya, fadlilah-Nya, Karomah-Nya dan seterusnya. Demikian lah keutamaan berdzikir semoga setiap langkah yang kita kerjakan selalu diiringi dengan dzikir yang ikhlas dan tertuju hanya kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar